Monday, March 19, 2007

Blink 182


Blink-182 menjadi salah satu kelompok band paling sibuk saat ini. Tour keliling dunia seperti tidak ada habisnya untuk mereka jalani. Tetapi begitulah konsekuensi sebuah sukses yang mereka raih.
Namun bagusnya, bukan cuma sukses komersial saja yang direbut Blink-182. Mereka juga sudah menerima berbagai penghargaan seperti Teen Choice Award, Blockbuster Music Award dan sebuah penampilan di MTV Awards pada 2000 lalu. Blink-182 juga pernah menerima MTV Europe Award untuk kategori Best New Act. Bahkan mereka sempat pula dua kali tampil dalam acara talk show bergengsi semacam Saturday Night Live dan The Tonight Show.

Penampilan mereka yang lain adalah di American Pie dan membuka Billboard Music Award. Band baru yang sensasional ini juga mendapat penghormatan menjadi cover majalah Rolling Stone plus majalah lain, baik yang mengkhususkan diri sebagai majalah musik, maupun majalah remaja seperti Alternatif Press, Teen People dan Teen and Cosmo Girl.

BERAWAL DARI SEPERMAINAN

Grup alternatif kocak ini lahir di San Diego pada 1993. Dibentuk oleh tiga anak punk bandel yang sering madol sekolah; Thomas Matthew DeLonge (gitar,vokal), Mark Allan Hoppus (bass,vokal) dan Travis Landon Barker (drums). Awalnya, mereka teman sepermainan untuk melakukan skateboard dan bola basket. Sebuah permainan sekaligus olahraga khas bagi anak muda Amerika. Namun karena mereka juga punya kesamaan selera dalam mendengarkan musik, mereka lalu membentuk grup band.


Setahun kemudian, mereka merilis album pertama di bawah label Grilled Cheese, yang merupakan salah satu divisi Cargo Records. Album tersebut sudah merupakan album penuh (bukan mini album) dan diberi tajuk Cheshire Cat.


Pada 1996, mereka mulai menapak ke jenjang lebih tinggi dengan dirangkul MCA Records, label yang lebih besar. Sesaat setelah kontrak ditandatangani, mereka langsung menggarap materi lagu untuk albumnya. Materi tersebut sebagian besar memang telah dimiliki oleh mereka, dan hanya beberapa saja yang merupakan lagu baru.


Dengan materi yang telah siap, tidak sukar bagi ketiga cowoq tersebut untuk segera menyelesaikannya. Mereka masuk studio rekaman di tahun yang sama. Seluruh lagu kelar direkam pada pertengahan 1997 dan dirilis tak lama setelah itu. Album tersebut bertajuk Dude Ranch dan menjadi album pertama Blink-182 di bawah bendera MCA Records.

Misteri Telephone Terakhir


Pukul 09.30 pagi itu, aku membantu ibu membersihkan rumah. Terdengar suara telepon berdering. Kring…..kring……Aku pun mengangkat telepon.
“Halo Assalamu’alaikum, bisa bicara dengan Dina.” Kata si penelpon itu.
“Waalaikumsalam, ini saya sendiri.” jawabku.
“Din, ini aku, Vida. Nanti pukul 10.00, aku akan berangkat ke balikpapan dengan naik pesawat.”kata Vida berbicara dengan semangatnya.
“Oh Vida, bagaimana kabarmu? Ada apa kamu ke balikpapan? Tanyaku penasaran.
“Kabarku baik-baik saja, aku akan pergi ke rumah nenek.”jawabnya dengan singkat.
“Kamu sekarang ada dimana?” Tanyaku.
“Sekarang aku ada di bandara.” Jawabnya.
“Ya sudah aku akhiri dulu, assalamu’alaikum.”salamnya.
“Waalaikumsalam.”jawabku.
aku pun melanjutkan membantu ibu.
“Siapa tadi yang telepon, Dina?”Tanya ibu.
“Tadi Vida telepon, bu.”jawabku dengan semangat. Setelah selesai membantu ibu, aku mengerjakan tugas rumah. Suara jam kukuk mengagetkanku yang tengah asik mengerjakan tugas rumah. Ku pandang jam kukuk yang mengeluarkan suara kukuk……kukuk yang menunjukan pukul 10.00 tepat. Ah … Vida sudah berangkat ke balikpapan. Bisiku dengan lirih.
Deru suara pesawat yang lebih mengagetkanku dengan suara gemuruh. Tentu saja suara pesawat terdengar dari sini, karena lokasi bandara dekat dengan rumahku. Terlihat sebuah pesawat yang melintas di angkasa raya. Ya pasti itu pesawat yang ditumpangi Vida Semoga dalam perjalanan ia dilindungi Allah. Batinku yang sedih ditinggal sahabat.
Aku melanjutkan tugas rumah yang diberikan oleh guruku yang belum selesai. Aku mengerjakan soal-soal dengan mudah tanpa kesulitan apapun.
Tak terasa hari semakin siang, jam pun menandakan pukul 11.50 dan adzan dikumandangkan. Aku mengambil air wudhu dan sholat. Setelah sholatku selesai, terdengar suara telepon lagi.alangkah banyaknya telepon hari ini, pikirku. Aku pun mengangkatnya dengan perlahan.
“Assalamu’alaikum, bisa bicara dengan Dina.”Kata orang itu.
“Ya, saya sendiri, ini Vida kan?!” tebakku dengan suara riang.
“Ya ini aku Vida, aku sudah sampai, tempatnya sungguh indah, asri dan menyenangkan, rasanya seperti di surga.” Katanya dengan berkata riang.
“Apa Balikpapan seindah Bali?” kataku yang suka banyak tanya.
“Lebih indah dari pulau Bali.”katanya dengan nada mengejek.
“Pastinya kamu sangat senang di sana?”tanyaku lagi.
“Ya iya lah, wah percakapan kita sangat lama yach. Pastinya kamu sudah puas berbicara denganku. Ini adalah percakapan kita yang terkhir dan mungkin kita tidak akan bertemu lagi, Din sudah dulu yach, assalamu’alaikum,” kata Vida yang berkata panjang lebar.
“waalaikumsalam” jawabku dengan puas.
Setelah itu, aku melihat televisi, aku sangat terkejut melihat berita yang menyiarkan adanya kecelakaan pesawat. Pesawat itu terbang pukul 10.00 yang bernomor D801. berita itu juga memperlihatkan korban-korban yang telah meninggal. Ketika aku melihat daftar nama korban, terpampang nama Muvida Anggraini di layar kaca. “Itu kan nama vida,”batinku. Tak terasa air mata menetes dipipiku. Pesawat jatuh pukul 11.00, seluruh awak pesawat tidak ada yang selamat dari kecelakaan pesawat yang naas itu. Aku tertegun sesaat. Timbul pertanyaan-pertanyaan di benakku. Apakah ini memang pesawat yang ditumpangi Vida?Bagaimana kalau bukan pesawat yang ditumpangi Vida?
Haaaahh……kalau pesawat jatuh pukul 11.00, tadi siapa yang menelponku pukul 11.50????Aku terkejut bukan main. Kabar terakhir yang sangat misterius, batinku. Sesaat aku merasa merinding dan bergidik ketakutan. Apakah itu arwahnya???!!!